Oleh Alyssa Bereznak
John F. Kennedy konon mampu membaca 1.200 kata permenit - sebuah keahlian yang tampaknya hanya dimiliki oleh mereka yang secara genetik merupakan bagian klan Camelot. Tetapi dengan hadirnya Spritz, sebuah aplikasi membaca cepat diluncurkan pertama kali di Mobile World Congress pekan ini, kemampuan untuk menyelesaikan bacaan novel tebal bisa lebih cepat dari yang Anda bayangkan.
Teknologi membaca baru ini akan diluncurkan pada April sebagai bagian dari aplikasi yang disematkan pada Samsung Galaxy S5 dan smartwatch Gear 2. Penciptanya mengklaim bahwa aplikasi ini dapat membuat rata-rata kecepatan membaca Anda meningkat dua dan bahkan tiga kali lebih cepat.
Meski demikian, butuh proses pembelajaran cepat untuk memahami cara kerjanya, sebagaimana nantinya kita digiring untuk bisa membaca cepat.
Jika Anda membaca bahasa Arab atau Ibrani, Anda mungkin terbiasa membaca teks dari kiri ke kanan, mengartikan setiap kata seiring Anda membacanya.
Menurut blog Spritz Inc, mata Anda mencari tempat tertentu dalam setiap kata yang disebut "optimal recognition point" (ORP), yang bisa diartikan sebagai poin yang paling optimal untuk dijadikan acuan penalaran kata yang dibaca. Setelah mata Anda terkunci pada ORP, penalaran Anda kemudian meng-input makna teks di titik mata Anda menatap. Di saat proses itu berjalan, tanda baca bertindak sebagai sinyal bagi otak Anda untuk merakit kata-kata ke dalam penalaran yang koheren.
Selama proses tersebut, Anda menghabiskan sekitar 80 persen dari waktu yang dibutuhkan saat mata Anda memindai tulisan untuk membaca dari satu kata ke kata berikutnya. 20 persen sisanya digunakan untuk mencerna informasi yang Anda baca.
Spritz mengklaim dapat lebih menghemat waktu dengan menyelaraskan kata-kata lewat cara yang menghemat gerakan mata Anda.
Sebagai gambaran, mari kita perhatikan contoh di bawah ini. Titik ORP ditandai dalam warna merah. Seperti yang Anda lihat, titik fiksasi terbaik berada pada posisi yang berbeda dalam setiap kata. Pada dasarnya, semakin panjang sebuah kata, mata Anda akan digiring semakin ke kiri untuk memindai dan menjangkau ORP. Jika ORP tidak sejajar, seperti pada gambar pertama, dibutuhkan waktu ekstra bagi mata Anda untuk membaca.
Untuk lebih menghemat proses yang banyak membuang waktu tersebut, Spritz menyajikan kata-kata dengan menampilkannya satu per satu kepada Anda, dengan menempatkannya di titik ideal ORP setiap individu.
Pada awalnya, kata-kata yang muncul terasa bergerak sangat cepat. Tapi inti dari modul yang hendak disuguhkan oleh Spritz adalah seberapa fokus kita memperhatikan cepatnya pergantian kata dengan memperhatikan ORP yang sudah ditandai. Setidaknya aplikasi ini sangat membantu pada layar yang lebih kecil seperti iPhone. Dan saya merasa aplikasi ini bisa berfungsi lebih optimal jika disematkan pada Google Glass.
Tentu saja, ada ruginya digiring membaca lewat sebuah kotak yang menyuguhkan kata-kata kepada Anda, ketika perhatian Anda teralihkan, Anda bisa kehilangan makna dari keseluruhan paragraf. Tetapi pihak perusahaan mengaku akan lebih menerapkan aplikasi ini pada peta, foto, video dan situs web, yang berarti ada kemungkinan besar bagi kita untuk mengulangi sebuah (atau dua) paragraf bacaan. Kami masih belum tahu kapan dan apakah aplikasi ini akan hadir untuk iOS atau Android.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar